Sabtu, 30 Agustus 2014

Kamis, 28 Agustus 2014

BANTAENG MENUJU PORDA 2014


Bantaeng yang berjarak 120 km dari selatan Makassar, adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terkenal saat ini bukan hanya pada tingkat propinsi, namun meluas sampai pada tingkat nasional yang acapkali menjadi contoh untuk sebuah pemerintahan yang bersih.
Ia yang dahulunya dikenal dengan nama Bhontain pernah menjadi pusat perniagaan pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1737 yang berakhir pada tahun 1941. Mengapa pemerinah Belanda menjadikan Bantaeng sebagai salah satu pusat niaga, karena daerah ini memiliki bandar pelabuhan maju pasca kerajaan Singosari dan Majapahit.


Bupati yang memerintah saat ini, Prof. DR. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr. adalah bupati pertama sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 32 tahun 2004, dimana pemilihan kepada daerah dilakukan oleh rakyat tanpa terwakili DPRD. Beliau terpilih dalam dua periode, 2008-2013 dan 2013-2018.
Jika pada beberapa puluh tahun lalu, orang-orang enggan ke Bantaeng karena kesan buruk yang menerpa daerah ini, yang disebabkan tindakan-tindakan kriminalitas yang banyak dilakukan warganya, maka kondisi saat ini berbalik 180 derajat.

Label daerah tertinggal dengan urutan ke-199 saat ini sudah sirna dengan dibenahinya daerah ini sejak pemerintahan Bapak Nurdin Abdullah. Wilayahnya yang kaya dengan peninggalan sejarah dan hamparan sawah yang luas, berhasil ditata dengan rapi dan teratur yang berhasil membawa nama harum Bantaeng dengan penganugerahan piala Adipura pada tahun 2010.
Melengkapi presatasi-prestasi yang dicapai daerah ini, pelaksanaan PORDA ke XV yang dimulai 9 September 2014 dan berakhir pada tanggal 16 September 2014 mendatang akan dipusatkan di Bantaeng. Untuk itu pemerintah Bantaeng telah mempersiapkan 450 rumah warga yang akan digunakan untuk menampung kedatangan atlet yang akan berlaga pada event tersebut.
Selain melibatkan warga, Pemda juga melibatkan beberapa organisasi wanita seperti PKK, Dharma Wanita, Persit Kartika Chandrakirana, Bhayangkari, dan partisipan-partisipan perempuan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kendala-kendala teknis di lapangan yang akan mengganjal pelaksanaan PORDA nantinya.

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah menyatakan akan menyambut resmi setiap kontingen, yang diperkirakan akan mulai berdatangan pada tanggal 5 September yang akan datang. Agar berjalan tertib, setiap kontingen akan diberi penjelasan langsung di Balai Kartini yang sekaligus menjadi Media Center. Penjelasan yang dimaksud mencakup masalah kesehatan dan tempat-tempat wisata yang ada di Bantaeng. Untuk itu, Brigade Siaga Bencana (BSB) telah siap membantu setiap peserta. Pihak Polres tak ketinggalan turut disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan yang dapat mengganggu ketertiban pelaksanaan PORDA ini.

“Semua kita jelaskan karena kita tidak berambisi menjadi juara umum. Kami hanya ingin sukses menjadi penyelenggara 25 cabang olahrga yang dipertandingkan,” tandas Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.

Uji coba aturan baru dalam Cabor sepak Takraw



Uji coba aturan baru dalam Cabor sepak Takraw, abdul rajab sebagai wasit terpilih dari Bantaeng, dimana setiap kabupaten mendapat keterwakilan wasit sebanyak Dua orang setiap Kabupaten,,sore ini penjaaga garis biasanya empat orang,, kini menjadi dua orang,,dengan batasan ketentuan yang telah disepakati. Mereka melakukan uji coba wasit dan penjaga garis sore tadi di sport center Pantai seruni,,


Rabu, 27 Agustus 2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Senin, 18 Agustus 2014

Sabtu, 16 Agustus 2014

Minggu, 10 Agustus 2014